Tips Diet: Penyebab Kegemukan Yang Perlu Diwaspadai Saat Diet

Diet Sehat - Tips Diet: Penyebab Kegemukan Yang Perlu Diwaspadai Saat Diet: Sebelum melakukan program diet yang harus konsisten, perlu anda ketahui dan pahami terlebih dahulu apa saja yang menjadi penyebab kegemukan, kenapa sih penyebab kegemukan harus kita pahami terlebih dahulu?? pastinya dengan pengetahuan kita tentang apa saja penyebab kegemukan maka program penurunan berat badan kita akan lebih mudah, dan diharapkan bisa berjalan dengan baik.

Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2.

Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit jantung, diabetes tipe 2, apnea tidur obstruktif, kanker tertentu, osteoartritis dan asma. Kegemukan sangat sering disebabkan oleh kombinasi antara asupan energi makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kerentanan genetik, meskipun sebagian kecil kasus terutama disebabkan oleh gen, gangguan endokrin, obat-obatan atau penyakit psikiatri.

Faktor penyebab kegemukan:
1. Ketidakseimbangan kalori
Menurut Dr George Bray, pakar ternama bidang obesitas, tak ada alasan tersembunyi dari obesitas. Banyak orang makan secara berlebihan karena rasanya lezat.

Bray merupakan pakar yang memperkenalkan teori "kalori masuk, kalori keluar". Kondisi tersebut tentu akan membuat berat badan bertambah. Selain dari makanan, menurut dia, kalori dari minuman lebih berbahaya karena mengandung fruktosa atau gula buah karena tubuh dengan mudah mengubahnya menjadi lemak.

Kalori cair juga berdampak lebih buruk dibanding makanan padat karena masuk dengan gampang ke dalam perut. Akumulasi kalori yang tidak terbakar ini akan menjadi lemak sehingga Anda dengan mudah menjadi gemuk meski sudah pantang berbagai makanan.

2. Gula
Ada yang kurang dari teori "kalori masuk dan kalori keluar", demikian menurut Gary Taubes, seorang jurnalis sains. Menurut dia, obesitas terjadi karena pola makan kita lebih banyak karbohidrat.

Mengonsumsi terlalu banyak gula akan memicu hormon insulin yang akan memicu rasa lapar dan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak.

3. Racun
Bruce Blumberg, pakar biologi sedang meneliti obesogen. Zat ini hadir dalam makanan, bungkus makanan dan minuman, perlengkapan mandi, furnitur, cat, dan ratusan perabot rumah tangga yang memengaruhi hormon tubuh kita dan meningkatkan berat badan.

Blumberg sendiri belum tahu seberapa besar pengaruh obesogen terhadap obesitas. Namun, studi terdahulunya menunjukkan bahwa toksin juga berperan dalam menyebabkan obesitas. Blumberg mendapati bahwa tikus yang diberikan tributilin (TBT) menggemuk setelah makan makanan tanpa TBT atau zat yang terdapat dalam vinyl, cat, popok, serta bulir kayu.

4. Cara olahraga yang salah
Olahraga memang tak terbantahkan bisa memberikan sejuta manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun para ahli mengatakan, pelaku fitnes seringkali mengira kalau mereka telah membakar sangat banyak kalori setelah berolahraga sehingga beranggapan jika mengonsumsi makanan bergula dan banyak lemak bisa dimaafkan.

Padahal aktivitas fisik tidak serta merta membakar ratusan atau ribuan kalori sekaligus. Sayangnya, itu yang banyak dipikirkan orang. Misalnya saja, Anda perlu latihan sepeda statis selama satu jam hanya untuk membakar kalori dari pizza ukuran medium yang Anda makan. Nah, apabila yang Anda lakukan di gym hanya cardio, latihan kekuatan, spinning atau treadmill selama 45 menit, lalu setelahnya mengonsumsi beef bufger dengan topping keju dan minuman soda, bisa diperkirakan. Kalori yang masuk pasti lebih banyak daripada yang terbakar.

Perhatikan intensitas olahraga Anda. The National Weight Control Registry di Amerika Serikat merekomendasikan, orang dewasa yang fisiknya sehat harus melakukan aktivitas fisik berintensitas sedang sedikitnya 250 hingga 300 menit dalam seminggu jika ingin menurunkan berat badan. Itu pun hasilnya masih minimal. Latihan bisa dilakukan dengan cardio, pilates, spinning, aerobik, jogging, dan sebagainya.

Perhatikan ke-4 penyebab utama kegemukan atau obesitas diatas agar anda bisa melaksanakan program diet dengan sebaik-baiknya. Baca juga: Apa Saja Penyebab Diet Yang Selalu Gagal?.
Artikel Menarik Lainnya
Powered by Blogger.
Copyright © 2012-2099 Diet Sehat - Template by Ardi Bloggerstranger Tas Murah. All rights reserved.